Monday, March 28, 2011

Jadi, di Mana Sense of Art Kami?

Waah sekarang lagi musim fotografer ya, di mana-mana ada aja orang nenteng-nenteng kamera DSLR, moto-moto apa aja. Temen-temen di kantor juga lagi pada demam fotografi. Yang cowok-cowok suka banget ambil gambar ceweknya, terus diuplaod di facebook. Kalau pooh gimana? Tentu tidak :D

Makanya, kadang aku jadi bertanya-tanya sendiri, kami ini punya jiwa seni nggak sih? Ambil contoh di bidang foto-memfoto aja ya, aku, ga pernah bisa yang namanya ngambil gambar dengan baik dan benar. Kalaupun terpaksa dimintai tolong untuk ngambilin gambar orang, ya sedapetnya aja, yang penting objeknya kelihatan, tapi sama sekali ga dapet seninya itu. Pooh kayaknya juga gak lebih baik dari aku, hahahaaa *sombong. Dulu sih aku pernah 'tersesat' ikut semacam kegiatan belajar fotografi gitu di kampus, tapi yang namanya ga punya bakat, mau dipaksain kayak apa juga ga berkembang :D

(foto diambil dari sini)

Contoh lain di bidang tarik suara. Suara kami sama-sama ga merdu (mau bilang cempreng ga tega). Kalau terpaksa karaoke juga nyanyinya dataaaar banget, ga ada nadanya! Padahal, perasaan tu ya, nyanyinya udah pake penjiwaan lhooo  (perasaan sih). Contoh lagi, seni musik yang lain deh ya, selain tarik suara. Kalo aku sama sekali ga bisa main alat musik, kecuali pianika, dan lagunya paling maju tak gentar, ibu kita kartini, udah. Itu juga karena pas SMP harus mainin itu untuk ujian. Selain itu, ga ada. Kalau pooh ngakunya sih bisa main gitar, tapi ga pernah menyaksikan juga. Kata orang, no picture sama dengan hoax kan? hehehe *ngenyek.

Seni apa lagi ya? Seni lukis. Eum...sama-sama ga bisa gambar *hammer.  Jadi, di mana sense of art kami?