Sunday, November 30, 2014

Bongkar Lemari: Katun Jepang


Happy November all!
Selalu senang sama November, karena berarti sebentar lagi Desember, jadi bisa nonton Home Alone lagi, hihi.

Selain karena bisa nonton Home Alone, Desember juga menawarkan banyak tanggal merah. Yaaay! Bisa istirahat sejenak dari rutinitas ni harusnya. Nah, demi bisa ngumpulin receh-receh buat liburan dan mengingat kenaikan harga sembako, saya terpaksa bongkar lemari terus jualin isinya.

Bukan jualan baju bekas, cuma mau 'buang' koleksi bahan-bahan katun saya. Sebagian sudah saya koleksi dari sejak mulai belajar jahit dulu, dan Alhamdulillah kondisinya masih baik. Semuanya baru, bukan bekas dipakai, beberapa bahan sisa eksperimen saya sih, hehe.

Nah, karena sebagian besar sudah berpindah tangan ke pengadopsinya, makanya saya pengen mengabadikan si cantik-cantik ini di sini. Meskipun sekarang mereka sudah jauh di mata, tapi tetap dekat di hati saya. Selamat tinggal nak, baik-baik sama pemilik baru ya :(










Semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik ya, hehe.



Thursday, October 30, 2014

Online Shopping Experiences (Part II) : Elevenia


Setelah sebelumnya nulis review pengalaman belanja di sukamart di postingan ini, kali ini saya mau lanjutin review pengalaman belanja online di elevenia. Sekarang duduk manis, ambil kopi, dan selamat menikmati :)







Situs ini terbilang pendatang baru ya. Awalnya saya agak ragu belanja di sini, karena ehem, sorry to say, tapi dulu yang suka nongol di halaman depan situsnya itu foto-foto produk yang, somehow, terlihat kurang berkualitas. Tapi, Cinta Laura ternyata berhasil mempengaruhi penilaian saya. Dan, sepertinya saya nggak terlalu keliru. Dari pengalaman saya beberapa kali belanja di sini, so far so good, sejauh ini sih cukup memuaskan lah. 

Menurut penilaian awam saya, elevenia ini konsepnya semacam campuran antara tempat nebeng jualannya para seller kayak tokobagus dan berniaga, dengan situs-situs yang suka nawarin deal-deal harian kayak groupon atau dealkeren gitu. Bikin bingung ya deskripsinya? hehe. 

Biasanya tempat yang pertama saya kunjungi adalah Top 100. Tempat ini bisa dibilang 
etalase produk-produk yang biasanya sedang didiskon dan cukup direkomendasikan :)



Nah, yang saya suka dari situs ini adalah, sebagai member, kita bisa tau track record dari seller dan barang dagangannya melalui ulasan yang sudah diberikan oleh pembeli-pembeli sebelumnya. Jadi, ada baiknya baca-baca dulu testimoni dari member lain sebelum transaksi. Buat saya, logikanya gini: semakin banyak yang nulis review positif, baik soal produk maupun seller-nya, berarti semakin bisa dipercaya :)




Dari pengalaman, sejauh ini sih saya cuma pernah membeli dua jenis produk: makanan dan voucher. Alhamdulillah dua-duanya nggak mengecewakan. Karena saya hobi ngemil, makanya saya hobi banget nyari-nyari cemilan murah di sini. Kalau lagi beruntung, kadang suka ada seller khilaf yang suka kasih diskon gede buat dagangannya.

Pernah kebeli, keripik pedas sejenis karuhun atau maicih, cuma seharga sepuluh ribuan sebungkus. Terus kemarin, baru abis dapat voucher carrefour senilai Rp100 ribu, cuma dengan harga Rp79 ribu. Lumayan kan kalau belinya banyak.




Nah, kalau udah belanja, jangan lupa ya nulis ulasan pembelian, Selain membantu calon pembeli  lain untuk lebih mengenal seller dan produk yang akan mereka beli, tujuan nulis ulasan pembelian adalah...jreng jeng jeng jeng...biar dapat poin dan token! Poin ini bisa dipakai sebagai pengurang jumlah nominal yang harus kita bayarkan, berlaku untuk semua produk. Satu poin setara dengan satu rupiah, di mana minimum penggunaan per transaksi adalah 100 poin.

Nah, kalau token, bisa ditukar dengan voucher-voucher tertentu, misalnya potongan harga atau potongan ongkir. Terus katanya juga bisa dipakai untuk berpartisipasi di event-event elevenia. Nggak tau juga sih event yang dimaksud di sini kayak apa, belum pernah nyoba juga hehe.

Cara nulis ulasannya gimana? Gampang banget. Tinggal login ke akun elevenia, terus masuk ke 'my elevenia'. Setelah nemu kolom dengan tulisan 'konfirmasi penerimaan produk', tinggal klik saja, terus nanti tulis deh ulasannya. Semoga gambar di bawah ini bisa menjelaskan ya.




Soal pengiriman, baik biaya maupun waktunya, tergantung banget sama masing-masing seller. Beda seller bisa jadi beda kebijakan. Beberapa seller ada kok yang ngasih kemurahan hati berupa free ongkir, cek aja di detail produknya. Soal lama waktu pengiriman beda-beda juga, ada yang cepat, ada yang lama. Dari pengalaman, pernah sekali, ngirimnya lama banget, semingguan, padahal kan cuma di Jabodetabek. Usut punya usut, seller-nya kebanjiran order, terus jadilah imbasnya pengiriman agak terkendala.

Oiya, elevenia juga menyediakan voucher-voucher tertentu yang bisa diunduh gratis sama member-nya lho. Terus, ada juga promo-promo lainnya yang nggak bisa saya sebutkan satu per satu, nggak apal soalnya. Untuk info selengkapnya, cek aja di menu promo ya.


Selamat berbelanja :)


disclaimer
tulisan ini murni opini yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan tidak dimaksudkan untuk tujuan komersial.





Monday, October 27, 2014

Online Shopping Experiences (Part I) : Sukamart




Ga kerasa ya, tanggalan udah geser-geser terus aja, sampai lupa kapan terakhir kali ngerasain gajian, hehe. Ngomong-ngomong soal gajian, jadi keinget belanja. Nah, terus kalau udah ngomongin soal belanja, kalau ada kategorisasi shopper, mungkin saya ini bisa diklasifikasikan sebagai conventional shopper. Saya lebih suka lihat langsung barang yang mau dibeli, bayar, terus bawa pulang deh. 

Tapi, demi telah berkembangnya e-commerce dalam dekade terakhir, saya juga jadi penasaran, pengen tau aja gimana sih pengalaman belanja online. Buat saya, kalau ngeluarin duit, peraturan pertamanya adalah harus hati-hati. Iya lah, nyari duit kan nggak gampang (saya aja sih ini). Nah, makanya, kalau nggak jeli pilih-pilih online shop, sebagai konsumen, kita berpotensi kena tipu kan? Makanya, buat saya, penting banget untuk tahu track record si penjual sebelum melakukan transaksi.

Dari sekian kali belanja online, ternyata saya cuma pernah melakukan transaksi dengan online shop yang itu-itu saja, bisa dihitung dengan jari lah. Bisa jadi, ini karena saya merasa nyaman dan puas dengan pelayanannya. Tapi, bisa jadi juga, karena emang saya nggak punya duit buat belanja, hehehe.

Kali ini, saya mau nulis review seadanya untuk beberapa online shop tempat saya pernah berbelanja. Bukan rekomendasi ya, tapi mungkin bisa dijadiin masukan aja, siapa tau ada gunanya buat pembaca. Biar nggak kepanjangan, review-nya akan saya bagi jadi beberapa postingan ya. 




Yang pertama mau saya review adalah sukamart. Online shop ini dulunya fokus menyediakan kebutuhan sehari-hari khas emak-emak, kayak keperluan dapur sampe printilan cuci-mencuci. Tapi sekarang udah makin melebarkan sayap, dagangannya makin lengkap. Bahkan sekarang jualan gadget juga. Tapi, biasanya saya cuma belanja keperluan sehari-hari diskonan aja di sini. 

Yang saya suka dari online shop ini, yang pertama tentu saja, diskonnya! Hehe. Nah, yang selalu jadi tujuan pertama saya itu Deals of the Week. Setiap minggu, selalu ada barang diskonan, ganti-ganti item tiap minggu, lumayan lah. Di waktu-waktu tertentu, pas ada special event, bisa jadi diskonnya lebih besar lagi, misalnya menjelang lebaran, menjelang hari kemerdekaan, atau pas akhir tahun.

Asiknya, buat new member, dapat additional discount 10 persen untuk pembelanjaan maksimal Rp500 ribu. Terus, untungnya jadi member lagi ni, pas ulang tahun suka dikirimin voucher diskon pula. Kedua jenis voucher diskon yang saya sebut ini bisa dipakai buat produk yang sebelumnya sudah didiskon lho.



Jangan lupa, ada cash back juga lho, untuk pembelanjaan sampai dengan nominal tertentu. Yang terakhir sampai postingan ini saya buat, ada dua macam cash back promo: Rp15 ribu untuk pembelanjaan sebesar Rp400 ribu atau lebih, dan Rp40 ribu untuk pembelanjaan sebesar Rp800 ribu atau lebih. Cash back-nya ini langsung jadi pengurang jumlah total yang harus dibayar, setelah ditambah dengan ongkir (kalau ada).

Nah, tapi sayangnya, yang namanya barang-barang keperluan sehari-hari kayak minyak goreng, beras, susu, dan sekawanannya itu kan biasanya agak berat ya. Kalau belanjanya cuma dikit, jelas berat di ongkir. Saya cukup diuntungkan karena kebetulan berdomisili di wilayah Jabodetabek, Jadi, masuk coverage free ongkir dengan pembelanjaan minimum Rp250 ribu.

Kalau kebetulan belanjaan kita kurang dari segitu gimana dong? Tenang, di balik kesulitan, selalu terbuka dua pintu kemudahan, hihi. Ini jurus saya: order dari kantor, ajakin temen-temen, jadi ordernya bareng-bareng dengan satu account, biar bisa dapet free ongkir, hehe. Kalau terpaksanya belanja kurang dari Rp250 ribu, sepanjang pengalaman saya dulu, untuk wilayah Jabodetabek cuma kena ongkir Rp15 ribu untuk 25 kilo gram. Cukup murah kan ;)

Yang nggak kalah oke, pengemasannya rapi, tiap orderan kita akan dimasukkan dalam kardus. Khusus untuk barang-barang yang mudah pecah, dilapisi juga dengan bubble wrap, jadi lebih aman.




Buat yang penasaran, bisa langsung kunjungi tokonya di sini ya.

Cerita pengalaman belanja online saya selanjutnya bisa dilihat di sini.


Selamat berbelanja :)


disclaimer
tulisan ini murni opini yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan tidak dimaksudkan untuk tujuan komersial.






Friday, September 5, 2014

[Tutorial] 8 Kreasi Kain Felt


Duluuu banget, waktu masih kuliah, saya mulai suka sama kain felt gara-gara senior sekosan pinter bikin bros dari kain felt. Bentuknya lucu-lucu, ada lebah, ada kupu-kupu.

Nah, karena waktu itu masih jaman batu dan saya sendiri masih ndeso, taunya internet cuma buat nyari bahan tugas dari dosen, nyari-nyari peraturan di situs salah satu kementerian yang jaman dulu jarang banget updatenya itu, saya jadi nggak tahu di mana tempat beli kain felt di sekitaran kampus.

Makanya, yang bisa saya lakukan cuma merengek-rengek ke ibu, minta dikirim kain felt dari Solo. Senengnya, ibu mau saja mengabulkan keinginan saya ini, tapi dengan syarat, saya harus janji untuk bener-bener memanfaatkan kain felt itu sebaik-baiknya dan nggak menyia-nyiakannya. Waktu itu, saya sih manggut-manggut aja.

Time flies, (ini antara kita aja ya, nggak usah bilang-bilang ke ibu saya) kain-kain yang dulu dikirim itu sampai sekarang masih ada. Biasa, penyakit hangat-hangat tahi ayam saya itu susaaah banget ngobatinnya. Ya ada sih, satu-dua yang dibikin, jadi dua apa tiga bros gitu. Tapi sisanya masih banyak!

Biar nggak mubadzir, rasanya ada baiknya kalau saya mulai ‘menghidupkan’ kain-kain felt tadi. Daan, kabar gembira untuk kita semua, kain felt nggak cuma bisa dibikin bros atau kotak tissue ala kue-kue yang booming beberapa tahun lalu itu. Setidaknya, ada 8 kreasi seru yang bisa kita buat dari kain felt ini. Biar nggak sendirian bikinnya, yuk bikin rame-rame! :)




Cocok banget ni dijadiin weekend project. Bikin sendiri di sela-sela me time oke, bikin rame-rame bareng temen lebih seru. Atau, bisa juga bikin bareng si kecil, biar makin kompak makin asik.

Cek gambar di bawah untuk detail selengkapnya ya. Ada tautan untuk tutorialnya di tiap-tiap caption gambarnya. Enjoy :)


1. Citrus Coaster (Tatakan Gelas)

Bosen sama tatakan gelas yang modelnya gitu-gitu aja? Bikin sendiri aja! Siapin kain felt, jarum jahit dan benangnya ya. Nggak perlu mesin jahit, cukup jahit tangan aja kok.

{via}

2. Rainbow Felt Pillow (Bantal Pelangi)

Nah, kalau punya stok kain felt warna-warni, cocok banget dibikin bantal pelangi ini. Ada mesin jahit di rumah? Bisa lebih cepet bikinnya. Nggak ada mesin jahit? Tenang, jahit tangan oke juga, tapi harus sedikit lebih sabar ya ;)

{via}


3. Felt Clock (Jam Dinding)

Biar nggak ngaret lagi, coba bikin sendiri jam dinding ini yuk! Unik dan nggak pasaran, bikinnya juga gampang. Icon-nya lucu-lucu nggak sih? Bikin gemes!
{via}


4. Felt Bows (Pita-Pita)

Yang ini nggak butuh banyak bahan, dengan sepotong perca kain felt aja, kita bisa bikin pita-pita cantik ini. Tinggal pasang jepit di belakangnya, jadi deh hairclips. Jadi aksen bando juga manis. Uh, so cute!


{via}

5. Finger Puppets (Boneka Jari)

Bikin mainan sendiri yuk, biar anak-anak makin betah main di rumah.

{via}


6. Ipad Cover

Versi simplenya aja udah manis gini. Tambah sulaman-sulaman sederhana, pita, atau renda bisa bikin Ipad cover ini jadi kamu banget! Outstanding!

{via}


7. Tissue Holder (Tempat Tisu)

Yang ini asli gampang banget bikinnya. Bentuk dasarnya cuma selembar kain felt persegi panjang, tinggal dilipat, dijahit dikit, jadi deh!


{via}

8. Baby Shoes (Sepatu Bayi)

Ini lucu banget nggak sih? Bikin langsung beberapa, tinggal main di warna dan hiasan aja, little ones bisa ganti-ganti sepatu tiap hari deh

{via}

Aren't they cute? Kalau kata Jarjit, fabulous, fabulous! 

Happy weekend, happy crafting :)








Wednesday, August 6, 2014

[Resep] Frozen Choco Banana

Hallo, apa kabar lebarannya? Buat yang baru selesai mudik, masih capek-capek, dinikmati aja lah ya. Nggak ada yang lebih menyenangkan dibanding kumpul-kumpul sama keluarga tercinta kan? 

Biar capeknya ilang, cobain cemilan ini deh. Selain enak dan sehat, gampang banget bikinnya. Nggak pakai ribet, nggak pakai lama. Kalau nggak percaya langsung dicoba aja ya :)




Ini fresh from the freezer, masih ada embun-embunnya, bukan keringetan karena kebanyakan nginjek kopling di pantura lho ya, hihi. 








Selain bikinnya gampang, bahannya juga mudah banget didapat. Kebetulan bahan-bahannya udah ada di rumah, jadi makin cepet deh bikinnya. Cuma perlu ini aja:



Pisang
Percobaan kemarin, saya pakai pisang ambon, tapi mungkin ada jenis lain biar hasilnya lebih baik? Untuk hasil maksimal, pastikan pisangnya masih fresh dan nggak kematengan ya. 

Compound Chocolate
Untuk pelengkapnya, saya pakai dark cooking chocolate (cokelat masak/cokelat compound) untuk coating-nya. Bisa juga diganti sama rasa lain sesuai  selera. 

Almond
Terus buat taburannya saya pakai kacang almond yang dicincang kasar. Karena cuma ini yang ada di rumah, males keluar, hehe. Bisa juga pakai permen sprinkle warna-warni atau meises, atau seseuai selera.




  • Untuk proses bikinnya, pertama kupas pisang, terus belah jadi empat, pertama dibelah melintang di tengah badan pisangnya, terus dibelah membujur. Setelah itu, tusukkan stick es krim pada masing-masing potongan




  • Nah, sekarang masukkan ke freezer selama 1-2 jam, sampai pisangnya cukup beku.
  • Sementara itu, kita bisa bergosip dulu siapin coatingnya. Panaskan panci/wajan berisi air, didihkan, letakkan mangkok/wadah lainnya, lalu tim cokelat compoundnya, sambil diaduk-aduk untuk memastikan semua cokelatnya lumer. Pakai api kecil aja ya, biar nggak gosong (maaf lupa ambil gambarnya).
  • Setelah pisangnya beku dan cokelatnya siap, ambil satu pisang, celupkan ke dalam cokelat yang sudah mencair. Usahakan sebisa mungkin cokelatnya menutupi seluruh permukaan pisang. Taburi dengan cincangan almond (atau topping lain) di atasnya. Oiya, jangan pakai slow motion ya, kalau nggak cokelatnya keburu mengeras. Ulangi langkah ini pada pisang-pisang yang lain.
  • Sudah hampir jadi ni, tinggal satu langkah terakhir. Sekarang, masukkan lagi pisang-pisang yang udah dilumuri cokelat dan ditaburi topping ke dalam freezer. Tunggu sekitar 1 jam, lalu keluarkan, dan siap disantap!




Selamat menikmati, selamat datang kembali di perantauan bagi yang merayakan :)



Tuesday, August 5, 2014

Tuesday, July 1, 2014

I Made: Shabby Chic Pillows

Welcome July! Just want to share what I've made a couple days ago :)




Tumpukan kain mulai menggunung lagi di rumah. Kadang, ngliat kain-kain cantik itu rasanya seperti dihadapkan pada dilema besar antara dibiarin aja apa dibikin sesuatu *lebay.

Kalau didiemin aja, bisa puas diliatin sambil dikagumi motifnya, nggak perlu merusak bahannya karena digunting-gunting. Tapi yaudah, itu cuma kain.

Kalau dibikin sesuatu, bisa ada nilai tambahnya sih, tapi pas gunting bahannya itu lho, sayang-sayang nggak tega gimanaa gitu.

Berhasil mengalahkan rasa sayang pada kain yang motifnya cantik-cantik ini, saya bikin beberapa bantal sofa. Ceritanya mau menghadirkan nuansa ala-ala shabby chic gitu di rumah, tapi tetep dengan budget yang affordable aja, hehe. Saya bikin dua macam, kurang lebih kayak gini hasilnya;





Bagian depan pillow covernya saya bikin dengan motif bunga-bunga yang IMO, vintage-vintage gimanaa gitu motifnya. Untuk bagian belakangnya, supaya nggak monoton dan tetep chic, kombinasi motif polkadot warna pastel yang senada jadi pilihan saya.

Detail motifnya, cantik ya :)



Meluk-meluk bantal-bantal ini tu rasanya seperti lagi duduk-duduk cantik di taman bunga loh, hehe.

Buat yang masih pengen berbunga-bunga hari ini, bonus wallpaper spesial buat yang udah bersedia buang-buang waktunya baca postingan ini, hihi. Grab them all ya :)


{download here}

{download here}


{download here}

{download here}

{download here}

{download here}


{download here}


{download here}


{download here}

P.S. kebetulan kemaren saya bikin pillow covernya agak berlebih, karena keasikan jahitnya, hehe. Kali aja ada yang minat bisa hubungi saya ya (leave comment) berikut spesifikasinya:



Selamat berpuasa, semoga tetep segar bugar sampai adzan magrib tiba ya :)