Wednesday, January 30, 2013

Mainan Baru



Maaf ya jadi sepi belakangan ini, soalnya yang punya blog lagi seneng-senengnya punya mainan baru, hehe.

Well, setelah menunggu sekian tahun untuk punya mesin jahit sendiri, yang portable maksudnya, akhirnyaaaa dibeliin juga sama suami ganteng. Ini adalah hadiah terindah, meskipun dibeliinnya tidak dalam rangka ulang tahun. Tapi karena belinya masih di bulan Januari, jadi bisa kita anggap ini hadiah 1st anniversary kali ya. Terima kasih suamiku, kamu ganteng banget deh *cupcupmuahmuah

Kangen banget rasanya bisa jahit pita-pita dan kuncir rambut lucu, tempat sisir, semacam wall caddy gitu pas jaman SD dulu, atau jahit tas jinjing dengan aplikasi yang awet dan dipengenin sama temen-temen kayak jaman SMP dulu, atau bahkan jahit tas slempang dan baju sendiri kayak jaman SMA. Unfortunately, karena sekian lama tangannya nganggur nggak megang mesin jahit selama bertahun-tahun, jadilah luntur sudah skill menjahit saya (padahal dari dulunya skill-nya juga cuman gitu-gitu aja, jahit lurus-lurus doang).

Baiklah, mari kita mulai semuanya dari nol lagi. Sekarang lagi belajar jahit yang lurus-lurus dulu, moga-moga ke depannya bisa ada perkembangan. Dan untuk project-project awal ini, kayaknya mau fokus bikin bantal-bantal dulu, paling nggak bisa buat ditaruh di karpet buat nonton tv sekalian untuk ngelemesin tangan biar jahitan lurusnya nggak mencang-mencong. Pengennya sih bisa bikin baju sendiri. Ya Allah, tolong turunkanlah skill menjahit kedua orang tua hamba pada hamba ya Allah, aamiin :D



bantal pertama yang dijahit pake mainan baru :D




Monday, January 14, 2013

Cerita Setelah Pindahan

Haiiiii

Udah sebulanan ya nggak berkunjung ke sini, maapkeun atas kesoksibukan saya yang mengakibatkan tidak terupdatenya blog ini *mulaicarikambinghitam

Kali ini mau nulis singkat padat jelas aja ya, hehee.
Jadi ada apa setelah pindah?

Pertama, bangun lebih pagi dari biasa. Kalau biasanya dulu pas di kontrakan jam 6 baru bangun, sekarang jam 6 harus sudah selesai mandi. Rata-rata kami berangkat jam 6.15, pakai motor (normalnya) nggak sampai sejam udah nyampai kantor, 45 menitan lah ya. Sejauh ini belum nyoba moda transportasi lain, kayak kereta gitu. Pengen sih sekali-sekali nyoba naik kereta, tapi ko ya belum nemu nyali. Soalnya, menurut penuturan saksi hidup, di kereta itu akan penuh sesak. Dengan bodi yang kayak liliput ini ko kayaknya akan kalah saingan ya, hehe. Tapi tetep, kapan-kapan pengen nyobain.

Kedua, tidur jadi kayak bayi yang nggak punya dosa. Pas awal-awal mendaki gunung lewati lenbah itu, sampai rumah rasanya udah nggak ada niat untuk ngapa-in lagi kecuali rebahan, tidur-tiduran di depan tivi, untuk akhirnya ketiduran beneran sampai pagi, hihi.

Ketiga, dampak karena terlalu malas capek itulah, beberes rumahnya jadi nggak kelar-kelar, padahal udah sebulan pindah. Wiken kan bisa? Ya harusnya sih bisa. Tapi kalau wiken itu kan enaknya buat jalan-jalan ya, refreshing gitu (emang dasarnya pemalas).

Keempat, kami bersyukur karena telah diizinkan memiliki tempat berteduh kami sendiri. Meski kecil, meski bangunan lama, meski jauh dari kota, meski belum ada tamannya, meski cicilannya tidak kalah mengenaskan dari rumahnya shinchan, tapi inilah rumah kami, tempat di mana kami memulai perjalanan panjang mengarungi samudra kehidupan. *mulailebay.



love turquoise :)
tapi tetep ya, perabotnya masih peninggalan dari jaman ngekos dulu, belum ada budgetnya ni, hihihi

ini penampakan dari depan pintu dalam posisi jongkok, dengan setting saat hari hujan :D
ga punya taman :(
tiga pot kecilyang berjejer di depan itu isinya benih adenium yang ditanam sendiri, nah yang kliatan daun ini kata penjualnya zodia. Oiya, itu ada figurannya, dua lembar daun jambu tetangga sebelah. Semoga kelak tempat ini bisa jadi taman-tamanan :)