Friday, May 24, 2013

Escape: Alun-Alun Kota Batu

Yuk mari kita lanjutkan cerita escape-nya. Hari pertama di Batu, siangnya kita habiskan di De Daunan aja, soalnya panas banget, males keluar. Abis ashar baru kita keluar, tujuannya yang deket dulu,  Alun-alun Kota Batu. Karena deket dan jalannya gampang, tinggal lurus-lurus aja, kita putuskan untuk sewa motor dari penginapan. Jadilah sok-sokan pacaran di negeri orang.

Begitu memasuki area alun-alun, meski di dalam alun-alun dilarang jualan, di luarannya banyak pedagang jajanan,  macem-macem. Pooh langsung tergoda sama tahu petis dan kerupuk dagangan pasangan kakek-nenek, nggak jauh dari pintu masuk alun-alun. Jalan-jalan dimulai di luar area alun-alun, penasaran nyari tempat jajan susu yang konon katanya hits banget itu. Tempatnya kecil, di sebelah barat alun-alun. Bener aja, sesampainya di Depot Susu Ganesha, antrinyaaaa udah kayak antrian premier Iron Man 3. Perjuangan ngantri lama akan terbayar lunas saat tetes demi tetes susu coklatnya yang dingin membasahi kerongkongan. Enaaaaaak! Cobain juga yoghurt jellynya ya *promosi

Yang saya suka dari alun-alun ini adalah ferris wheelnya (bianglala). Nggak terlalu tinggi, tapi kalau pas di puncaknya, bisa terlihat penampakan Kota Batu dari atas. Yang kebayang, pasti seru pacaran sama suami sambil menikmati sunset dari puncak ferris wheel, kayak di film-film gitu. Tapi rupanya saya sudah menua, karena dengan ketinggian yang cuma segitu aja, cukup membuat saya nggak nyaman, nggak bisa terlalu lama nglepasin pegangan dari kursi buat ambil gambar, dan jadinya ya kurang maksimal menikmati pemandangan dari atas karena pengen buru-buru sampe bawah lagi. Belakangan saya inget, ketakutan saya itu sebenarnya karena malam sebelumnya, pas packing disambi nonton Final Destination 3, jadi bawaannya parno. Menyebalkan. Oiya, wahana ini karcisnya dihargai 3.000 rupiah saja per orang untuk sekali naik, tapi kalau masuk alun-alunnya sih gratis. Kalau sore, Ferris Wheelnya akan ‘diistirahatkan’ selama satu jam, dari jam 5 sampe jam 6 sore.

Turun dari ferris wheel, kita lanjut jajan di Pos Ketan Legenda 1967. Nggak kayak depot susu yang nggak terlalu eye catching, tempat ini langsung bisa dikenali dari papan namanya yang cukup menyolok. Wajib banget dikunjungi, karena ketannya enak, toppingnya macem-macem banget, ada yang standar kayak parutan kelapa plus sirup gula merah, ada meises, parutan keju, bahkan yang pake durian juga ada. Harganya juga nggak bikin jatuh miskin.

pooh nampang di alun-alun Kota Batu. bikin tambah penuh :D



No comments:

Post a Comment