Yuk mari
kita lanjutkan cerita escape-nya. Hari pertama di Batu, siangnya kita habiskan
di De Daunan aja, soalnya panas banget, males keluar. Abis ashar baru kita
keluar, tujuannya yang deket dulu,
Alun-alun Kota Batu. Karena deket dan jalannya gampang, tinggal
lurus-lurus aja, kita putuskan untuk sewa motor dari penginapan. Jadilah
sok-sokan pacaran di negeri orang.
Begitu
memasuki area alun-alun, meski di dalam alun-alun dilarang jualan, di luarannya
banyak pedagang jajanan, macem-macem.
Pooh langsung tergoda sama tahu petis dan kerupuk dagangan pasangan
kakek-nenek, nggak jauh dari pintu masuk alun-alun. Jalan-jalan dimulai di luar
area alun-alun, penasaran nyari tempat jajan susu yang konon katanya hits
banget itu. Tempatnya kecil, di sebelah barat alun-alun. Bener aja, sesampainya
di Depot Susu Ganesha, antrinyaaaa udah kayak antrian premier Iron Man 3. Perjuangan
ngantri lama akan terbayar lunas saat tetes demi tetes susu coklatnya yang
dingin membasahi kerongkongan. Enaaaaaak! Cobain juga yoghurt jellynya ya
*promosi
Yang saya
suka dari alun-alun ini adalah ferris wheelnya (bianglala). Nggak terlalu tinggi, tapi
kalau pas di puncaknya, bisa terlihat penampakan Kota Batu dari atas. Yang
kebayang, pasti seru pacaran sama suami sambil menikmati sunset dari puncak ferris
wheel, kayak di film-film gitu. Tapi rupanya saya sudah menua, karena dengan
ketinggian yang cuma segitu aja, cukup membuat saya nggak nyaman, nggak bisa
terlalu lama nglepasin pegangan dari kursi buat ambil gambar, dan jadinya ya kurang
maksimal menikmati pemandangan dari atas karena pengen buru-buru sampe bawah
lagi. Belakangan saya inget, ketakutan saya itu sebenarnya karena malam
sebelumnya, pas packing disambi
nonton Final Destination 3, jadi bawaannya parno. Menyebalkan. Oiya, wahana ini
karcisnya dihargai 3.000 rupiah saja per orang untuk sekali naik, tapi kalau
masuk alun-alunnya sih gratis. Kalau sore, Ferris Wheelnya akan
‘diistirahatkan’ selama satu jam, dari jam 5 sampe jam 6 sore.
Turun dari ferris
wheel, kita lanjut jajan di Pos Ketan Legenda 1967. Nggak kayak depot susu yang
nggak terlalu eye catching, tempat ini langsung bisa dikenali dari papan
namanya yang cukup menyolok. Wajib banget dikunjungi, karena ketannya enak,
toppingnya macem-macem banget, ada yang standar kayak parutan kelapa plus sirup
gula merah, ada meises, parutan keju, bahkan yang pake durian juga ada. Harganya
juga nggak bikin jatuh miskin.
pooh nampang di alun-alun Kota Batu. bikin tambah penuh :D |
No comments:
Post a Comment