Hi! Akhirnya bisa kembali ke sini dengan selamat, heheu. Baru abis mendarat dari Lombok ni ceritanya. Jangan berbaik sangka dulu ya, bukan dalam rangka liburan ko, lagi ada urusan kerjaan :(
Karena urusan kerjaan itulah, jadinya kurang menikmati keliling Lomboknya. Padahal ini pertama kalinya lho saya ke sana, hehe. Akan beda cerita kalau di sana buat liburan kali ya, hahah.
Meski disambut hujan rintik-rintik, saya langsung jatuh cinta sama pulau ini. Tiga hari di sana kebetulan cuaca lagi hujan terus. Ya iya lah ya, wong Bulan Desember. Yang saya suka dari Lombok itu, pertama, alamnya masih natural. Kedua, penduduknya juga ramah dan lugu, nggak beda jauh sama penduduk di desa-desa di Jawa, IMO sih. Ketiga, karena mayoritas warga Lombok adalah muslim, nggak sulit nemu masjid/mushola. Keempat, jalanannya juga udah banyak yang aspal halus, meski nggak selebar jalan-jalan protokol Jakarta ya. Kelima, kulinernya enak, masuk banget buat lidah saya.
Kayaknya saya nggak usah banyak cerita, soalnya pasti banyak yang udah lebih tau soal Lombok kan. Pantai-pantainya ituuu Subhanallah, turquoise banget! Bahkan pas lagi musim hujan gini ya. Maafkan saya yang pada dasarnya nggak terlalu suka pantai, jadi norak banget gini sekalinya liat pantai. Terus sepanjang pengamatan saya, warganya juga sangat cinta lingkungan, nggak buang sampah sembarangan. Tapi sayangnya, sejenis kita-kita ini, turis-turis domestik yang main kadang suka nyampah seenaknya, padahal udah ada tempat sampahnya :(
Gambar ini diambil di Giri Nanggu, di daerah Lombok Barat, sekitar lima belas menit nyebrang dari Pantai Sekotong. Tu kan, bersiiih banget pantainya. Kata temen saya, di sini bagus banget buat snorkeling. Saya sih nggak tau, soalnya nggak bisa, hehe. Menurut teman saya lagi, tempat ini jauh lebih cantik dibanding Gili Trawangan. Saya sih percaya aja, soalnya belum pernah ke sana juga, hahah.
Kalau yang ini diambil di Bukit Nipah. Dari tempat ini, kita bisa melihat tiga gili sekaligus, Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Sayang kemarin tiga gilinya nggak terlalu kliatan jelas karena lagi mendung.
Yang ini lagi ujan-ujanan di Tanjung Aan. Tu lihat mendungnya gelap banget. Di sini kita cuma mampir bentar aja sih. Dan lagi sepi juga, terus nggak tau mau ngapain, hehe.
Selain pantai-pantainya yang cuantik-cuantik, Lombok masih punya beberapa tempat menarik untuk dikunjungi. Desa Tradisional Sade, misalnya, yang dihuni penduduk asli Lombok, Suku Sasak. Di sini mereka masih hidup dengan menjunjung tinggi nilai-nilai adatnya.
(photo by Moy) |
Menurut cerita mas-mas penduduk asli Desa Sade yang sekaligus jadi tour guide kita, mata pencaharian penduduk di sini sebagian besar adalah bertani, untuk kaum lelakinya. Sementara, kaum perempuannya jago menenun. Oiya, masih dari penjelasan guide, padi hasil bertani mereka itu murni untuk konsumsi sendiri, tidak untuk diperjualbelikan. Terus dapet uang dari mana? Dari hasil penjualan kain tenun yang dibuat oleh kaum hawanya. Katanya sih.
Pokoknya nanti harus balik lagi ke sini buat liburan, nabung dulu yang banyak. Sementara libur tahun baru main ke Jogja aja kali ya, yang murah :D
No comments:
Post a Comment