Musim dingin hujan tahun ini kok rasa-rasanya lebih dinging dari tahun-tahun sebelumnya. Dari luar udah terpapar udara dingin, masuk ruangan kantor ACnya tambah bikin menggigil. Padahal udah pake seragam perang lengkap: jaket sama kaos kaki, kurang sarung tangan aja sih. Kalau kedinginan paling enak peluk-emang peluk kettle elektrik yang ada di pantry, tapi kalau keterusan bisa diamuk sama office girl.
Kayaknya kepinginan buat bikin selimut-selimutan yang kemarin sempet kepikiran itu harus segera direalisasikan deh. Kalau kelamaan keburu beku kayak Niagara. Lebay. Sih. Sebagai langkah awal, mari direka-reka dulu gambarannya. Saya kepinginnya nanti si selimut ini nggak mau keliaatan kayak selimut banget, soalnya kan ini buat di kantor, kayaknya terlalu mencolok nanti kalau bawa-bawa benda yang teridentifikasi sebagai selimut.
Jadi, yang ada di gambaran saya nanti, pertama nggak gede-gede amat, tapi cukuplah kalau sekedar buat blebet-blebetan. Ukurannya lebih besar dari syal, tapi mungkin nggak lebih besar dari pashmina. Kedua, warnanya harus enak dilihat, pengennya sih yang ceria, tapi kalem, tapi nggak terlalu mencolok, tapi jadinya gimana ya, bingung sendiri. Ketiga, nggak mau yang terlalu tebel, biar gampang nyucinya, hehe. Jadi kayaknya cukup pakai kombinasi katun plus minky, kayak pas bikin selimut bayi kemarin itu.
Terus, dari dulu tu saya penasaran banget sama patchwork, jadi pengen nyoba kombinasi motif deh. Mungkin nanti jadinya malah nabrak-nabrak nggak matching, tapi gapapa deh. Demi rasa penasaran ini, hihi, cuma dipakai sendiri ini.
Dan, iseng-iseng hari ini menghasilkan beberapa alternatif pola patchwork tabrak motif abal-abal ala saya. Warnanya saya buat sesuai warna-warna stok bahan yang masih tersisa. Dijamin nggak matching, hihi.
Semoga salah satu dari mereka bisa direalisasikan, aamiin :)
No comments:
Post a Comment